Berita

Bank BPD Bali Dorong Penguatan Koperasi Jadi Penggerak Ekonomi Rakyat Bali

  • 11 November 2025
  • Dibaca : 6 Pengunjung

DENPASAR – Bank BPD Bali menegaskan komitmennya memperkuat koperasi sebagai pilar utama penggerak ekonomi kerakyatan di Pulau Dewata.

Hal ini disampaikan dalam seminar bertajuk “Peran Koperasi Dalam Menggerakkan Roda Perekonomian Rakyat Bali” yang digelar pada Selasa (11/11/2025) di Gedung Dharma Alaya Negara (DNA), Kota Denpasar.

Seminar ini menghadirkan ekonom senior nasional, Ryan Kiryanto, serta diikuti 219 pelaku koperasi dari wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita). Direktur Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, SH., MH., bersama Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Tri Arya Dhyana Kubontubuh, SE., M.Si., turut membuka acara tersebut. Hadir juga pada kegiatan Kepala Divisi Dana dan Jasa Bank BPD Bali beserta Kepala Cabang Bank BPD Bali.

Dalam sambutannya, I Nyoman Sudharma menegaskan bahwa koperasi hingga kini masih menjadi penopang penting pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.

"Kita telah mengetahui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tumbuh di atas 5%. Dapat kami sampaikan, Bali pertumbuhannya tumbuh di 5,8% di triwulan III. Tentunya ini berkat kerja keras kita bersama-sama, utamanya juga menopangnya adalah dari koperasi yang ada di Bali," ujarnya.

Sudharma menambahkan, hingga Oktober 2025, Bank BPD Bali mencatat total aset sebesar Rp42 triliun, dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp35 triliun dan penyaluran kredit menembus Rp24 triliun. Menurutnya, koperasi dan UMKM merupakan salah satu dari enam pilar transformasi ekonomi Bali.

“Kiranya nanti Pak Ryan Kiryanto bisa memberikan insight yang lebih luas pada koperasi kita berkaitan dengan kondisi perekonomian secara nasional dan juga dampak kebijakan pemerintah,” katanya.

Sudharma juga mengajak pelaku koperasi agar tidak takut menghadapi tantangan ekonomi.

"Berbagai macam tantangan sudah kita lalui, mulai dari krisis ekonomi, Bom Bali 1 dan 2, erupsi Gunung Agung, hingga pandemi Covid-19. Tentunya kita masih bisa eksis dan mampu untuk berjuang demi kemajuan perekonomian Bali," ujarnya.

Ia menegaskan, sektor pariwisata masih menjadi pilar utama ekonomi Bali, menyumbang sekitar 63% PDRB daerah. Karena itu, sinergi antara sektor riil, koperasi, dan lembaga keuangan lokal menjadi penting untuk menjaga stabilitas ekonomi.

"Ini tentunya prinsip koperasi ‘dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota’ menjadi utama dan kesejahteraan anggota menjadi kunci. Bank BPD Bali akan terus senantiasa bersinergi untuk memajukan perekonomian yang ada di Bali," tegasnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Tri Arya Dhyana Kubontubuh, menilai koperasi memiliki kedudukan strategis karena mewadahi masyarakat akar rumput dalam kegiatan ekonomi.

“Koperasi sejak awal kemunculannya merupakan lembaga ekonomi yang mampu mewadahi masyarakat di akar rumput,” ujarnya.

Menurutnya, di Bali, koperasi tidak hanya menjadi alat ekonomi, tetapi juga bagian dari sistem sosial budaya yang berlandaskan filosofi menyama beraya atau gotong royong.

“Teman-teman tentu mengingat bahwa di Bali sangat identik dengan menyama beraya. Ini sebenarnya merupakan filosofi utama dari koperasi tersebut,” kata Tri Arya.

Pihaknya juga mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia koperasi, terutama dalam hal kewirausahaan, agar tidak hanya kuat dari sisi kelembagaan tetapi juga berdaya secara ekonomi.

Dalam kesempatan tersebut, Tri Arya juga mengajak koperasi untuk memperkuat kolaborasi dengan lembaga keuangan lokal seperti Bank BPD Bali dan BPR di daerah.

“Kita harapkan dana yang Bapak Ibu perlukan atau transaksi keuangannya kita kolaborasikan dengan Bank BPD Bali. Karena kita mengupayakan agar uang yang beredar di Bali tetap berputar di Bali saja,” tegasnya.

Tri Arya juga menyoroti program strategis nasional Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih yang diharapkan dapat diimplementasikan dengan melibatkan lembaga keuangan lokal secara selektif dan profesional.

“Jika minimal 60% dari 716 Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih bisa aktif, saya yakin perekonomian di desa masing-masing akan berputar lebih cepat dan mengarah ke kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Ekonom senior Ryan Kiryanto dalam paparannya menilai koperasi adalah lembaga yang memiliki peran strategis dalam menopang ekonomi nasional dan daerah.

“Dalam bahasa aslinya, cooperation berarti gotong royong. DNA koperasi itu adalah perhimpunan para anggota yang berhimpun dengan semangat yang sama untuk mengelola ekonomi di tingkat akar rumput,” ujarnya.

Ryan juga menegaskan bahwa koperasi memiliki posisi penting sebagai lembaga intermediasi ekonomi yang menghubungkan pelaku usaha dan lembaga keuangan.

“Koperasi bersama bank dan lembaga keuangan lainnya adalah lembaga intermediasi, lembaga yang menjembatani antara orang yang butuh barang atau butuh uang dengan kreditur,” jelasnya.

Ia menambahkan, agar koperasi tumbuh sehat, perlu menerapkan prinsip Governance, Risk Management, dan Compliance (GRC).

“Kalau GRC dikerjakan dengan sungguh-sungguh, tidak ada koperasi yang bermasalah. Karena spirit dari GRC itu adalah sistem pengendalian internal,” tegasnya.

Ryan pun menilai Bali memiliki peluang besar untuk terus tumbuh di atas rata-rata nasional, terutama bila sektor koperasi dan UMKM diperkuat sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi rakyat.

Last Update : 2025-11-14 12:38:08

BPD Bali Highlight

Bank BPD Bali Tunjukan Kinerja Cemerlang, Kunci Utama Terwujudnya Pertumbuhan Ekonomi Bali yang Berkelanjutan dan Inklusif

Selengkapnya  

Bank BPD Bali Dorong Penguatan Koperasi Jadi Penggerak Ekonomi Rakyat Bali

Selengkapnya  

Bank BPD Bali Gencar Akselerasi Transformasi Digital Bali di BALIGIVATION 2025: Dorong Desa Go Digital untuk Bali Inklusif!

Selengkapnya  


Copyright © 2021 PT. Bank Pembangunan Daerah Bali. All Rights Reserved.