Berita

Bank BPD Bali Perluas Penggunaan QRIS ke Pasar Tradisional

  • 09 April 2022
  • Dibaca : 1974 Pengunjung

Denpasar,

Komitmen Bank BPD Bali untuk terus memperluas akseptasi pembayaran digital, yang salah satunya melalui fasilitas penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di pasar-pasar tradisional. Kali ini Bank BPD Bali menyasar salah satu Pasar Tradisional Modern yaitu Pasar Tradisional Galang Ayu. Pasar Tradisional Galang Ayu adalah pasar swasta tradisional dengan konsep modern yang berada di kawasan Pemogan Denpasar, berlokasi di Jalan Pulau Galang No. 23 Denpasar.

Sasaran dari program Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai (S.I.A.P) QRIS adalah pasar tradisional, karena pasar tradisional dianggap sebagai jantung kegiatan ekonomi masyarakat, sehingga menjadi salah satu prioritas perluasan digitalisasi yang membutuhkan komitmen tinggi untuk mengarahkan masyarakat, terutama di area pasar agar lebih sigap mengoptimalkan transaksi non tunai menggunakan QRIS. Selain itu, di dalam pasar masih terdapat transaksi yang menggunakan tunai atau cash. Bank BPD Bali menggencarkan transaksi menjadi nontunai atau cashless melalui (S.I.A.P) QRIS, dengan tujuan tidak hanya membantu pencegahan penularan Covid-19, tetapi dari segi ekonomi dapat membantu para pedagang pasar belajar menyusun laporan keuangannya. Dilihat dari tren kedepan, pembeli adalah kaum milenial yang sedikit membawa uang tunai dan sudah menggunakan teknologi digital dalam melakukan transaksi. Hal ini juga dapat meminimalisir peredaran uang palsu di area pasar tradisional.

Acara launching (S.I.A.P) QRIS, dihadiri oleh Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, Wakil Gubernur Bali, Dr, Ir, Tjokorda Oka Ardana Sukawati, M.Si, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, dan Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, S.H., M.H yang di dampingi oleh komisaris dan direksi Bank BPD Bali yang terhormat lainnya di Pasar Galang Ayu Denpasar (9/4).

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta mengatakan masyarakat sudah mulai berpindah untuk melakukan transaksi secara online.  Artinya yang tadinya tidak biasa melakukan belanja online seperti baby boomer mulai mau untuk belanja secara online. Hal ini dikarenakan adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) atau PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang akhirnya memaksa untuk belanja secara online. Menurutnya, tren peningkatan ini akan terus berkembang ke depannya meski ke depan pandemi sudah berakhir. Kebiasaan masyarakat melakukan transaksi online tidak akan berkurang.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan komitmen Bank Indonesia untuk terus mendorong akseptansi digital khususnya melalui QRIS “Pasar tradisional, sebagai jantung kegiatan ekonomi masyarakat, menjadi salah satu prioritas perluasan digitalisasi karena urgensi opsi pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal seperti QRIS meningkat seiring dengan relaksasi pembatasan mobilitas antar manusia. Hal tersebut akan meningkatkan produktivitas sektor riil, yang pada akhirnya akan berdampak pada perbaikan ekonomi” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali, Dr, Ir, Tjokorda Oka Ardana Sukawati, M.Si, efektivitas  dan kelancaran perekonomian suatu negara atau daerah sangat dipengaruhi oleh sistem pembayaran yang dimiliki. Arah pengembangan perdagangan dengan sistem pembayaran berbasis digital di tengah pandemi pun menjadi tak terelakkan. Dalam kesempatan tersebut juga, Wakil Gubernur Bali yang akrab disapa Cok Ace ini mengucapkan rasa terimakasih dan apresiasi kepada Bank BPD Bali yang dapat merealisasikan Program (S.I.A.P) QRIS dan Digitalisasi Pembayaran di Pasar Tradisional Galang Ayu. Semoga hal yang inovatif ini dapat membiasakan pola pembayaran atau transaksi perdagangan masyarakat Bali menjadi berbasis digital.

Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, S.H., M.H mengatakan sesuai dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo , yakni  BUMN (Badan Usaha Milik Negara)  ataupun Pemda diwajibkan melakukan transaksi di sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), sehingga Bank BPD Bali senantiasa siap hadir untuk mendukung UMKM,  dalam hal ini digitalisasi pembayaran menggunakan QRIS.

Pemilik pasar Galang Ayu, Putu Gede Budiada, S.E mengatakan tujuan digalakkannya pembayaran non tunai menggunakan QRIS adalah untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan sehingga pada akhirnya kinerja dan kualitas UMKM yang ada di pasar Galang  Ayu terjamin.

Kegiatan yang dilakukan oleh Bank BPD Bali ini mampu menciptakan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien. Selain itu, kegiatan ini sebagai bentuk komitmen Bank BPD Bali dalam mendukung program pemerintah, karena searah dengan bagian dari bertransaksi secara digital dimana hal tersebut selaras dengan Tatanan Kehidupan Era Baru sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru.

Selanjutnya program Pasar (S.I.A.P) QRIS akan terus diperluas ke berbagai pasar maupun pusat perbelanjaan lainnya untuk semakin meningkatkan penggunaan QRIS sebagai solusi pembayaran nirsentuh yang lebih higienis dalam rangka mengawal Pemulihan Ekonomi Nasional.

Last Update : 2024-05-19 01:23:09

BPD Bali Highlight

Bank BPD Terima Penghargaan KPK RI - Unggul Soal Inovasi Tingkatkan Pendapatan Daerah 

Selengkapnya  

Peduli Lingkungan, Bank BPD Bali Gelar Aksi Bersih Bersih Pantai

Selengkapnya  

Menjelang HUT Ke-62, Bank BPD Bali Laksanakan Persembahyangan Bersama

Selengkapnya  


Copyright © 2021 PT. Bank Pembangunan Daerah Bali. All Rights Reserved.